Sunday, May 19, 2013

Sindoro

Gunung Sindoro adalah gunung berapi aktif dengan ketinggian ± 3150 mdpl. Gunung ini terletak di daerah Jawa Tengah, tepatnya dekat dengan kabupaten Temanggung dan Wonosobo. Gunung ini bersebelahan dengan gunung kembarannya yaitu Gunung Sumbing dan tercatat terakhir meletus pada tahun 1910. Gunung yang sempat meningkat aktivitasnya di akhir 2011 ini juga memiliki anak gunung yang terletak di sebelah barat yang disebut Gunung Kembang. Untuk mencapai puncaknya para pendaki dapat memilih diantara dua jalur, Kledung atau Tambi.
Tambi lebih dikenal dengan Kawasan Agrowisata , berada di jalan utama menuju Dataran Tinggi Dieng dari arah Wonosobo. Fasilitas angkutan umum menuju daerah ini sudah cukup memadai mengingat Dieng menjadi lokasi wisata favorit untuk dikunjungi. Tambi menjadi kawasan Agrowisata karena terkenal dengan banyaknya area perkebunan teh. Untuk mencapai basecamp yang terletak di desa Sigedang, pendaki dapat berjalan kaki atau naik ojek.
 Basecamp terletak di desa Sigedang, desa terakhir untuk ke puncak. saat kami melakukan pendakian kami tidak tahu dimana basecamp resmi.jadi kami semua memilih menghubungi kepala desa dan menginap semalam di balai desa

Pendakian Menuju Puncak

Perjalanan menuju Puncak Sindoro dari Basecamp dapat ditempuh selama 5-7 jam perjalanan. Terdapat total 5 pos untuk mencapai puncak, namun tiap pos jarang ditemukan tulisan pertanda pos. Puncak Sindoro, jika cerah, sudah dapat dilihat dari basecamp begitu juga cungur Petruk yang menjadi ciri khasnya. 
 Pendakian diawali dengan meninggalkan desa Sigedang ke arah Sindoro. Jalan bersifat bebatuan rata yang dapat dilewati kendaraan dengan dihiasi pemandangan dan aroma kebun teh sepanjang perjalanan. Bentuk jalan ini akan ditempuh terus hingga pos 3. Pos I bisa disebut bangunan yang ada menara sinyal, Pos II adalah bangunan semi permanen milik para petani kebun teh, Pos 3 juga bangunan semi permanen milik petani kebun teh. Perjalanan menuju Pos 3 masih dapat dilewati mobil milik para petani, barulah setelah Pos 3 jalan bertanah dan hampir berakhirnya kebun teh.



Perjalanan berlanjut dengan jalan menanjak bertanah dan hamparan tanah yang luas dengan pepohonan kecil. Jalan menanjak ini cukup ringan untuk dilewati karena tanjakan tidak begitu curam. Apabila siang hari, akan sangat terasa terik matahari karena sedikit sekali pepohonan besar yang tumbuh sebagai tempat berteduh. Apabila jalan sudah mulai berbatu dan cukup tinggi tanjakannya maka sudah menunjukkan mendekati puncak. Puncak Sindoro begitu juga jalannya sudah cukup jelas terlihat baik malam ataupun siang hari. 




Puncak Sindoro dapat menampung banyak sekali pendaki. Hal ini karena puncak Sindoro adalah tanah lapang yang amat luas, hampir total 3 lapangan sepak bola. Puncak Sindoro cukup nyaman untuk dijadikan tempat berkemah karena banyak pilihan lokasi, tertutup pepohonan dan juga dekat untuk menikmati terbit maupun terbenamnya matahari. Ada satu kawah yang masih mengeluarkan asap belerang di Sindoro, yaitu Kawah Jolotundo yang terletak di arah paling timur. Jika mendaki melalui Kledung, kawah ini adalah area puncak yang langsung dinikmati.



 Dari Puncak Sindoro, akan terlihat bermacam-macam puncak gunung yang dapat dijangkau dengan mata telanjang. Puncak G. Sumbing, Puncak G. Merbabu, Puncak G. Merapi, Puncak G. Ungaran, dan juga puncak-puncak Gunung yang ada di Dieng seperti G. Prau dan Cikunir. Keindahan alam dan pemandangan yang mempesona dapat dinikmati tanpa bosan di Puncak Sindoro. Oleh karenanya amat penting sekali untuk memegang teguh 3 prinsip pendaki gunung khususnya untuk tidak membuang sampah sembarangan. Nikmati alam dan lestarikan untuk masa depan.


No comments:

Post a Comment